RSS

Indonesia Negeriku

Bangsa Indonesia telah berusia 67 tahun, tepat pada tahun 2012 ini. Ini berarti, begitu besar kiprah perjuangan yang dikorbankan oleh pahlawan terdahulu untuk regenerasi sesudahnya. Di sisi lain kita juga wajib bersyukur kehadirat Tuhan YME, atas segala karunia nikmat yang dicurahkan kepada bangsa dan Negara ini.
            Sebagian besar yang kita pahami dan ketahui, bahwa bangsa Indonesia kaya akan alam dan berlimpah ruahnya flora dan fauna, baik di darat, di laut bahkan udara sekalipun.  Tapi, mengapa kehidupan rakyatnya masih dibawah garis kemiskinan, kondisi ekonominya masih lemah, stabilitas keamanan yang tak kunjung reda, factor kesenjangan sosial yang tiada berujung, politik percaturan dunia kian memanas, strata budaya yang carut-marut. Ini semua menjadi beban kehidupan setiap elemen masyarakat.
Jangan pernah kita mengatakan bahwa yang menyengsarakan hajat hidup orang banyak adalah, sebab ini, dan karena itu. Kemudian mengadakan demontrasi secara besar-besaran , yang isinya menuntut, berorasi dan mengekspresikan arti kebebasan dengan sebebas-bebasnya, yang dikhawatirkan  berbuat anarkis, menghujat, mencemoohkan, mencaci maki, menghina serta mengdzalimi dan lain sebagainya.
Saya sangat berharap jika masalah-masalah yang ada alangkah lebih baiknya jika kita tidak selesaikan dengan cara anarkis, melainkan misalnya kita mengadakan dialog interaktif bersama, membuka forum diskusi panel dan seminar tentang suatu topic yang sedang menghangat, lalu mendatangkan tutor yang ahli dibidangnya, atau mendatangkan narasumbernya langsung. Ini merupakan juga makna musyawarah yang telah disyariatkan Allah dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Sebab, dengan turunnya wasyawirhum fil amri ini berarti mencerminkan etika dan moralitas akhlak yang baik bagi dirinya maupun bangsanya.
Ada suatu kekhawatiran dalam benak saya tentang penjajahan pada era sekarang ini yang terjadi di Negara kia. Bukan penjajahan fisik melainkan justru yang dikhawatirkan yaitu penjajahan yang datang dari bisikan halus, kemudian mampu mengomandoni akal pikiran dan hati seseorang untuk berbuat jahat kepada Negara dan bangsanya sendiri. Misalnya berbuat korupsi, merampas hak hidup orang lain dengan cara paksa, memandang rendah dan meremehkan tenaga orang lain, memenuhi kewajiban pribadinya diatas kepentingan orang banyak, menggannggap pendapatnya saja yang paling benar, smentara yang lainnya salah, berkuasa secara mutlak dan otoriter diatas pangkat, jabatan, dan kekuasaannya, membanggakan dirinya dari segala kekuasaan yang nyata, tanpa melihat orang lain yang telah membantu dari keberhasiannya tersebut,dll.
Kesemuanya tersebut secara tidak langsung telah merugikan kehidupan orang lain yaitu membuat satu peraturan yang ketat, dengan membelenggu hak kemrdekaan badan setiap insan yang mau bebas dari berbagai macam aturan yang ada. Terlebih jika berpikir lebih jauh, bagaimana nasibnya bangsa Indonesia, bilamana harkat, martabat, dan derajatnya telah diturunkan secara drastis oleh  segelintir orang yang berbuat demikian.
Alangkah lebih bijaksananya jika kita semua sadar dan tidak sampai berbuat yang telah dilarang Allah SWT bersama Rasul-Nya. Dan saya berharap jika ketika ada pemimpin baru yang memimpin Negara ini diharapkan untuk dapat meningkatkan lagi fungsi HAM yang kini mulai sedikit terkoyak karena banyaknya perampasan hak milik dan hak hidup. Contonya, sebut saja para TKI Indonesia yang disiksa oleh majikannya, buruh yang dipaksa bekerja kasar dengan upah yang sangat kecil di perusahaan industri, dll.
Selain itu, masalah kedudukan budaya yang carut-marut menjadi polemik tersendiri bagi kita. Banyak suku pedalaman yang diluar pulau Jawa yang terkontaminasi dari sentuhan pemerintah untuk menjamin keutuhan budaya serta kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga jika saya boleh mengatakan ada unsur ketidakadilan masalah pemerataan kesejahteraan masyarakat khususnya suku pedalaman. Terkadang kita juga sering menjumpai salah satu faktor mereka kurangn diperhatikan, karena pemerintah daerahnya terlibat kasus korupsi yang merampas hak hidup dan kesejahteraan mereka.
Selain itu, saya terkadang prihatin melihat banyak berita yang mengabarkan bahwa banyak budaya kita dan pulau yang diakui oleh Negara lain, bukan hanya Malaysia sebut saja di Eropa juga. Mungkin karena terlalu sibuk dengan masalah kasus korupsi yang terjadi disana-sini, sehingga pemerintah kurang perhatian terhadap kekayaan Negaranya sendiri. Saya melihat dari situs berita online, bahwa sekita ada 189 pulau yang belum diberi nama di Indonesia. Ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk secepatya memberikan nama dan mengesahkan dengan pembuatan sertifikat atas kepemilikan pulau-pulau tersebut. Sehingga tidak ada lagi benturan politik dengan Negara lain akibat merebutkan kepemilikan pulau. Dan jangan sampai terjadi peperangan lagi seperti antara Indonesia dan Malaysia mengenai kasus Pulau Sipadan dan Ligitan di masa lalu.
Hal yang tak kalah penting mengenai struktur pemerintahan Negara ini. Yaitu memilih anggota atau pemerintah dengan SDM yang terbaik, yang mempunyai integritas yang tinggi, beriman, mau berkorban untuk negaranya tanpa iming-iming gaji yang tinggi, ikhlas, dan berkarakter baik. Karena jika kita melihat banyak kasus korupsi yang terjadi sehingga kerja pemerintah yang lain menjadi tidak konsisten karena mengurusi menuntaskan korupsi. Maka kita mesti cari dulu akarnya. Yaitu mencari seseorang yang berkualitas untuk duduk di bangku pemerintahan. Cerrdas, kharismatik,  mempunyai integritas, jiwa sosial tinggi, etika  politik  serta  Pendidikan moral dan kekuatan iman yang kuat, peduli serta cinta terhadap negaranya menjadi prioritas seseorang untuk diposisikan dalam pemerintahan. Sehingga mereka tidak akan mengkhianati negaranya dan bekerja secara ikhlas untuk mengabdi pada Negara dan bangsanya. Dengan mempunyai pemerintah yang demikian, niscaya Negara kita dipimpin dan diatur oleh orang-orang yang akan dengan penuh tanggung jawab menjadikan Negara Indonesia yang aman, tentram dan sejahtera.

                                                                                                Create By: Atin Yakutin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar