Ia meninggal Jam 2
Siang pada tanggal 18 oktober 2012. Berdasarkan cerita ayahku beliau meninggal karena sakit selama dua minggu,, dan ia meninggal di samping mide (nenekku) saat mide sedang mengaji al-qur'an surat Al-Kahfi .. Subhanallah...
Orang yang pertamakali aku kabari
mengenai hal ini ialah daze, She is my Roommate, ia juga salah satu oranng yang
aku percaya untuk menjadi sahabatku di sini.
Di perjalanan pulang,, pikiranku di penuhi oleh kerinduan dan kenangan
tentang Pade. Ia adalah sosok kakek yang selalu ketawa dan penghibur banyak
orang. Semenjak kecil ia sangat sayang padaku, bahkan ia sempat ikut mengasuhku
selama satu tahun pada saat aku duduk di kelas 3 SD. Ia adalah sosok kakek yang
bijaksana dan bersahaja serta mau membantu siapa saja. Yang aku selalu ingat
dari beliau adalah Senyumnya yang selalu terlihat di wajahnya. Ia mampu
memberikan kenyamana bagi setiap orang yang berada disampingnya.
Saat usianya senja ia sangat ingin
dan berharap cucu- cucunya manja padanya. Bisa menjadi teman pelipur lara
maupun berbagi cerita. Dimataku ia adalah orang yang lucu, mudah sekali
untuknya kalau diajak bercanda atau ketawa.. bahkan kalau keadaan sudah hening
dan kita saling menatap pasti dia ketawa.. kadang bahan candaannya ga lucu sama
sekali menurutku,, tetapi ia tetap ketawa, mungkin itu usahanya untuk menghibur
orang pikirku. (I#Hmmmnnn…. Jadi kangen
pade…)
Lamunanku tergugah saat aku sadar
angkot sudah melaju dan hampir sampai
kearah asramaku. Sesampainya dirumah aku langsung bergegas ambil air
wudhu dan melaksanakan shalat ashar dan mengirim Surat yasin pada kakekku.. tak
lupa aku juga Shalat Gaib dan mengirim doa tahliil untuk almarhum. Aku tidak dapat memutuskan untuk pergi
langsung ke Cirebon saat itu, Karen abesok ada Quis di kelas. Meski dalam hati
aku merasa menyesal tidak ada disamping beliau saat beliau mennghembuskan nafas
terakhirnya. Walau begitu, aku cukup sedikit lega karena sempat ikut merawatnya saat dia senja dan sudah tidak
berdaya, setiap aku pulang ke Cirebon, aku selalu mampir ke rumah Mide dan
Pade. Menghabiskan waktu seharian untuk menemaninya,, dan entah kenapa waktu
liburan 3 bulan lalu, selama 2 bulan aku sangat dekat dengannya, merawatnya,
memandikannya, memakaikan baju untuknya, menyuapin dia makan, guntingin
kukunya, bercanda bareng, buka puasa bareng, memori saat itu pasti ga akan aku
lupakan. Dan itu sangatlah belum cukup
bagiku untuk membalas jasa2 Pade, aku merasa yang aku lakukan 3 bulan lalu belum
sebanding dengan apa yang Pade lakukan padaku saat aku kecil. Satu yang Aku
inget, saat lebaran, setelah melakukan shalat id dan sungkeman, pade tiba2
menangis dan menitikkan air mata, saat aku salaman, mencium pipinya, sungkeman
dan memeluknya erat.. Terus aku bertanya padanya, “ Pade kenapa nangis?” Ia tak
menjawab, bibirnya kelu dan hanya menggelengkan kepala. Lalu aku usap air
matanya dan kembali memeluknya. Dan saat aku kembali pergi ke Jakarta untuk
memulai semester 3, sebelum pulang aku melakukan hal yang sama,, meciumnya,
memeluknya dan sungkeman dengan beliau, lalu beliau pun menitikkan air mata
lagi,, aku tatap matanya dan dengan wajah yang tulus beliau berkata “ Jaga diri
baik-baik yah nok.. belajar yang bener, yang pinter.. jangan lupa shalat,,” Aku
terenyuh,, “ iya de,, doain atin sukses yah disana, moga kuliahnya lancar…
Amin”. Itu kata- kata dan moment terakhir saat Pade masih hidup.. (# Pade,,
insya Allah atin bakal inget pesen pade, dan semoga yang pade harapkan bisa
terwujud, Amin).
“Ya Allah,, yang Maha agung,, sesungguhnya
di setiap kehidupan pasti ada kematian,, begitu juga yang telah engkau lakukan
hari ini, mencabut nyawa Pade ku,,, Hamba Ikhlas atas takdir-Mu ya Rabb,, ya
Allah, Yang Maha Pengampun, Ampunilah dosa Pade dan Dosa-dosa kami ya Alllah,
Izinkan dia selalu dalam keridhoanMu, terima beliau di Sisi-Mu ya Rabb,
Sesungguhnya ia adalah umat yang baik, bahkan di usianya yang hampir 80 tahun,
meski renta tak berdaya, meski penyakitnya sudah parah ia masih tetap ingin
beribadah kepadamu, menunaikan ibadah shalat jum’at bahkan sempat kukuh ingin
puasa Ramadhan. Ia adalah orang yang
selalu ingin belajar untuk memperbaiki ibadahnya, meningktkan amalannya, dan
memberikan kasih saying yang besar terhadap keluarganya dan bahkan tetap ikhlas
saat orang mendzohliminya. Berikan tempat peristirahatan yang terindah dan
terbaik untuknya ya Allah, Sesunggguhnya Engkau Maha Adil lagi Maha Mengetahui.
Ya Allah, berikan juga kesabaran dan kekuatan bagi Keluarga besar kami,
mudahkan rezeki kami, berikan hidayah agar selalu mengingat kematian dan
meningkatkan amalan ibadahnya, dan berikan Kami kekuatan agar dapat menjaga
amanah yang Pade harapkan untuk kami… Amin….”